Begini Caranya Membuat Bisnis-mu Menjadi Online!

4 Feb 2016
Begini Caranya Membuat Bisnis-mu Menjadi Online! campaign-unlimited

Kita semua tahu bahwa kebutuhan rata-rata setiap bisnis saat ini adalah sebuah website, tetapi membuat bisnis online bisa menjadi menakutkan ketika kita tidak memiliki pengetahuan tentang desain web atau pengembangan.

Untungnya, proses untuk mengonlinekan bisnismu tidak serumit seperti yang dibayangkan, dan dapat diuraikan menjadi beberapa langkah-langkah sederhana berikut ini.

1. Mendaftarkan nama domain

Idealnya, kamu akan menemukan nama domain yang cocok untuk bisnismu pada saat kamu mendaftarkan nama bisnismu. Gunakan registrar online nama domain untuk mencari dan membeli nama domain pilihan untuk bisnismu sesegera mungkin.

2. Menentukan kebutuhan website untuk bisnis

Website adalah tools yang harus ada dalam setiap bisnis dan harus bisa memberikan nilai lebih untuk bisnis itu sendiri. Jika kamu memerlukan website untuk menyediakan informasi dasar perusahaan dan rincian kontak, website dengan gaya brosur sederhana mungkin akan sesuai dengan kebutuhanmu. Namun, jika membutuhkan sesuatu yang lebih luas lagi untuk memasukkan blog, plugin pihak ketiga atau fungsi e-commerce, maka ruang lingkup proyek websitemu akan jauh lebih besar.

Pastikan kamu tahu persis tentang apa yang kamu butuhkan dari websitemu, pisahkan “must haves” dari “nice to haves” sehingga kamu bisa membuat keputusan tentang memilih platform situs yang sesuai dengan kebutuhan, dan untuk memastikan bahwa proyek websitemu tetap sesuai anggaran.

3. Menentukan apakah akan mempekerjakan seseorang atau tidak

Untuk membuat website, kamu memiliki dua pilihan: Kamu bisa melakukannya sendiri atau mempekerjakan seseorang untuk membuatnya. Jika kamu memutuskan untuk membangun websitemu sendiri, tema gratis untuk situs WordPress self-host dan layanan fully-host seperti Squarespace memungkinkanmu untuk membuat website dengan sedikit atau tanpa pengetahuan tentang HTML atau bahasa coding lainnya.

Sebaliknya, jika kamu memilih untuk menyewa seorang web designer atau developer, kamu bisa memilih mahasiswa. Mempekerjakan seorang mahasiswa untuk membangun website jauh lebih murah dibandingkan mempekerjakan seorang web profesional yang telah berpengalaman, namun perlu diingat bahwa mereka mungkin tidak memiliki keahlian tertentu dan waktu mereka terbatas oleh kegiatan akademis.

Alternatif lain kamu juga bisa menyewa seorang freelance web profesional, atau jika kebutuhan websitemu sangat luas (dan anggaranmu cukup), kamu mungkin bisa menyewa sebuah web design agency untuk sejumlah sumber daya, keahlian, dan jasa yang komprehensif.

4. Mencari perusahaan hosting

Jika kamu berencana untuk membangun websitemu sendiri, kamu harus mencari penyedia web hosting. Sebuah web hosting menyediakan online space untuk menyimpan dan menampilkan file websitemu ke pengunjung.

Ada banyak pilihan hosting yang tersedia saat ini, hosting yang kamu pilih tergantung pada bagaimana kebutuhan websitemu. Misalnya, jika kamu membangun website menggunakan WordPress, apakah web hosting mendukung platform tersebut? Berapa banyak bandwidth yang akan digunakan setiap bulannya? (antisipasi terjadinya lonjakan traffic atau posting file media berukuran besar).

5. Menentukan CMS apa yang akan digunakan

Jika kamu menyewa seseorang untuk membantumu membangun website, mereka mungkin memiliki rekomendasi content management system (CMS) untuk pengembangan websitemu. Sebuah CMS memungkinkanmu untuk login dan dengan mudah memperbarui konten di website tanpa pengetahuan tentang HTML. Contoh beberapa CMS yang paling banyak digunakan adalah Drupal, WordPress dan Expression Engine.

Sebelum kamu melanjutkan ke proses pengembangan, pastikan bahwa CMS sesuai dengan kebutuhan websitemu (minta web designer atau developer untuk melakukan demo sebelum kamu menyetujuinya), sehingga kamu bisa memiliki kontrol untuk memperbarui konten di website tanpa terus menerus mengandalkan dukungan eksternal.

6. Mengembangkan konten website

Sayangnya, konten website tidak bisa muncul begitu saja, harus ada seseorang yang membuatnya. Jangan berasumsi bahwa web developer atau designer akan melakukan tugas ini. Jika kamu tidak terbiasa menulis konten yang efektif dan copy untuk websitemu, kamu mungkin bisa seorang menyewa copywriter untuk bekerja denganmu.

Perlu diingat bahwa konten mencakup lebih dari sekedar kata-kata, termasuk gambar, audio, dan video. Pastikan bahwa media apapun yang di posting di websitemu adalah profesional dan sesuai dengan konteksnya. Selain itu, sebisa mungkin hindari foto yang sudah ada, karena pelanggan ingin melihat gambar yang benar merupakan representasi dari bisnsimu

7. Penelitian masalah hukum

Perlu diingat bahwa aturan untuk bisnis yang normal juga berlaku untuk bisnis online, tetapi ada kekhawatiran hukum khususnya yang berkaitan dengan melakukan bisnis online, jadi pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan seseorang yang mengerti tentang hukum. Seorang profesional hukum dapat membantu untuk membuat kontrak yang relevan, syarat dan ketentuan website, kebijakan pengguna akhir, dan mengantisipasi isu-isu kekayaan intelektual.

8. Mengintegrasikan E-Commerce

Jika iya, kamu harus memikirkan bagaimana untuk mengumpulkan dana, akun merchant atau payment processor. Kamu mungkin juga akan membutuhkan shopping cart tool, dan memastikan bahwa web hosting mendukungnya. Yang terpenting adalah pastikan kamu memiliki proses bisnis untuk mengelola dan memenuhi pesanan online.

Konsultasikan dengan web developer untuk memilih solusi ecommerce apa yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhanmu.

Penulis
Member since 2 Jul 2013